Awal Pertumbuhan dan Perkembangan Prenatal

Awal Pertumbuhan dan Perkembangan Prenatal

Embriogenesis
Embriogenesis adalah proses pembentukan organ dari tahap embrio sampai menjadi organ yang dapat berfungsi. Embriogenesis normal merupakan proses yang sangat kompleks. Perkembangan pranatal terdiri dari 3 tahap yaitu:

Tahap implantasi (implantation stage)
Dimulai pada saat fertilisasi/pembuahan sampai tujuh hari kehamilan.
Pada tahap ini,mukosa uterus berada dalam fase sekretonik,yaitu saat kelenjar-kelenjar dan arteri-arteri uterus bergelung-gelung menjadi ‘tebal-basah’. Akibatnya, ada tiga lapisan di endometrium:
-lapisan kompaktum dibagian superfisial,lapisan spongiousum di tengah, dan lapisan basale yang tipis. Dalam keadaan normal, blastokista manusia tertanam di endometrium di sepanjang dinding anterior atau posterior korpus uteri,tempat blastokista itu terbenam di antara lubang-lubang kelenjar. Setelah tahap implementasi,ada tahap pasca implemenasi pada tahap ini,tepatnya hari ke-8 kehamilan,blastokista sudah setengah terbenam di dalam stroma endometrium. Di daerah di atas embrioblas,trofoblas berdiferensiasi menjadi dua lapisan
(a) Lapisan dalam yang berupa sel mononukleus yang dinamakan sitotrofoblas.

(b) Zona luar berinti banyak tanpa batas sel yang jelas yang dinamakan sinsitiotrofoblas



Sedangkan pada bagian sel-sel dimasa dalam atau embrioblas berdirensiasi menjadi dua lapisan (a) lapisan kuboid kecil yang disebut lapisan hipoblas, (b) Lapisan sel silindris tinggi disamping rongga amnion yang disebut lapisan epiblast. Bersama-sama,lapisan tersebut membentuk suatu cakram (diskus) gepeng bersamaan dengan terbentuk suatu rongga kecil di dalam epiblast. Rongga inilah yang jika membesar membentuk rongga amnion. Pada akhir tahap ini,blastokista sudah tertanam penuh di endometrium. 





Tahap embrio (embryonic stage)
Awal minggu keempat sampai minggu ketujuh kehamilan. Pada fase ini, dibagi lagi menjadi tiga periode, yaitu:
Prasomit (8-21 hari)

Pada periode ini, terjadi proses gasturasi yaitu proses membentuk ketiga lapisan trigeminal (ectoderm, mesoderm dan endoderm). Diawali dengan pembentukan primitive streak (garis primitif) dipermukaan, ujung garis ini atau primitive node (nodus primitif) yang mengelilingi primitive pit (lubang primitif). Lalu terjadi migrasi sel epiblast  ke garis primitif. Tahap ini dikenal dengan invaginasi. Setelah mengalami fase ini, sebagian sel menggeser hipoblas menciptakan endoderm embryonal. Sedangkan yang terletak di antara epiblast dan endoderm yang baru terbentuk akan membentuk mesoderm. Sel-sel yang tersisa di epiblast akan membentuk ectoderm. Munculnya mesoderm akan mengubah cakram bilaminar menjadi trilaminar. Sumbu garis tengah terlihat dengan jelas dengan pembentukan notokord. Notokord itu sendiri berfungsi sebagai sumbu rangka embrio dan merangsang pembentukan bidang neural pada ectodermal di atasnya (ectodermal neural) dan mesodermal lateral merangsang perkembangan epidermal(ectodermalkutaneus).



Proses Pembentukan Notokord
Sel-sel prenotokordà terselip di hipoblasà terbentuk lempeng notokordà berpoliferasi dan terlepas dari endodermà terbentuk notokord definitive. Notokord definitive inilah yang berfungsi menjadi dasar tulang aksial.



Mesodermal menghasilkan system kardiovaskuler, system locomotor, jaringan ikat dan pulpa gigi. Endodermal membentuk batas eptelium dan system pernapasan serta saluran pencernaan di antara faring dan anus, serta sel-sel sekretoris dari hati dan pancreas. Pada tahap ini, tepatnya pada hari ke-18 juga sebelumnya telah terbentuk sumbu tubuh. Pada minggu ke-3 perkembangan lapisan germinativu ectoderm akan diinduksi oleh kemunculan notokord dan mesoderm dan kaudal membentuk lempeng saraf. Jika induksi telah dimulai,lempeng saraf akan memanjang seperti sandal secara bertahap meluas kearah garis primitive (primitive streak).
Pada akhir minggu ketiga, tepi lateral lempeng saraf meninggi untuk membentuk lipatan saraf (neural flod), dan bagian tengah yang cekung membentuk alur saraf (neural groove). Akhirnya, lipatan saraf akan bersatu yang semakin meluas membentuk tabung saraf (neural tube).



Hingga penyatuan itu tuntas, ujung sefalik dan kaudal tabung saraf akan tentao berhubungan dengan rongga amnion melalui neuroporus (lubang saraf) kranial dan kaudalis. Penutupan neuroporus kranialis,menjadi akhir dari neurulasi. Sistem saraf pusat yang diwakili stuktur tubular tertutup dengan bagian kaudal sempit,korda spinalis. Sewaktu lipatan saraf meninggi dan menyatu, sel-sel dibatas lateral krista mulai memisahkan diri dari sekitar sel.
Somit (21-31 hari)
Pada tahap ini adanya pembentukan stuktur dan lipatan yang merubah diskus embrionik menjadi tubular. Pada tahap ini terbentuk organ-organ tubuh mudgah mulai meperlihatkan bentuknya. Lapisan germinativum ectoderm akan menghasilkan organ dan stuktur yang mempertahakankan kontak dengan dunia luar.diawali dengan sel-sel lapisan germinativum mesoderm membentuk suatu lembaran tipis jaringan ikat dikedua sisis garis pertengahan, Namun,pada sekitar hari ke-17 garis tengah akan berpoiferasi membentuk lempengan jaringan yang disebut mesoderm praksial. Kearah lateral, lapisan mesoderm tetap tipis yang dikenal sebagai lempeng lateral. Dengan kemunculan dan penyatuan rongga-rongga antar sel di lempeng lateral, maka jaringan ini terbagi menjadi dua lapisan. (a) Lapisan yang bersambungan dengan mesoderm yang menutupi amnion yang dikenal sebagai lapisan mesoderm parietal atau somatic dan (b) Suatu lapisan yang bersambungan dengan mesoderm memlalui yolk sac yang dikenal sebagai lapisan mesoderm visceral atau splankik. Bersama-sama lapisan-lapisan ini membentuk rongga intramembrane yang bersambungan dengan rongga ektraembrional yang bersambungan dengan rongga ekstraembrional di kedua sisi mudigah.Mesoderm intermediet inilah yang menghubungkan mesoderm lemoeng kateral dan paraksial.



Sekitar hari ke-20, somit-somit mulai muncul berurutan dari kranial ke kaudal sengan kecepatan sekitar tiga pasangan somit per hari sampai dengan minggu kelima, terdapat 42 sampai 44 pasang somit. Terdapat 4 pasang somit oksipital, 8 pasang somit servikal, 12 pasang torakal, 5 pasang lumbal, 5 pasang sacral, dan 8 sampai 10 pasang koksigeal. Somit oksipital pertama dan lima sampai tujuh somit koksigeal membentuk kerangka sumbu badan. Karena somit muncul dengan periodistas yang spesifik, usia mudigah dapat ditentukan secara akurat selama periode awal ini dengan menghitung jumlah somit. 




Tiap somit akan membelah menjadi tiga bagian: (a) ventromedial somit, skeleton yang berperan dalam pembentukan kolumna vertebra. (b) Lateral somit yang berperan pada pembentukan dermis kulit. (c) Intermediate, yang akan berdiferensiasi membentuk otot kaki dan lengan yang dapat membentuk beberapa otot dan orofasial. Pada tahap ini, adanya penutupan lapisan endodermal yang telah disebutkan,akan menyatu dengan ujung kranial embrio dibentuk oleh bagian foregut dengan batas depan membrane orofaringeal. Bagian kantung telur atau yolk sac akan menyatu dengan bagian kaudal embrio dibentuk oleh hindgut. Sedangkan bagian saluran pencernaan aka dibentuk oleh hingut.
Pasca Somit (32-56 hari)
Perkembangan segmental yang merupakan ciri dari awal pembentukan embrio akan hilang perlahan-lahan, selama 66 minggu intra uterin. Kepala mendominasi pada tahap ini. Ciri wajah semakin jelas terlihat,membentuk wajah normal manusia dan leher semakin jelas dengan terjadinya perpanjangan dan penutupan lengkung barankial. Lengan dengan berbentuk seperti tongkat dan berdiferensiasi sampai menjadi batas pertama jari-jari. Perkembangan otot akan terlihat ada tahap ini. Bagian tubuh dari periode pertama akan terkondensasi menjadi umbilical kord karena hal ini makin berkurang pada dinding pembuluh. Ekor yang panjang dari pertumbuhan awal akan mulai memendek, disertai pertumbuhan perkembangan paha yang membantu menyamarkan. Inti dari pada tahap ini adalah:
a.     Terjadi diferensiasi jaringan dan pembentukan organ definitif.
b.    Jaringan saraf berproliferasi sangat cepat dengan menutupnya tabung saraf (neural tube) dan fleksi dari segmen anterior membentuk bagian-bagian otak.
c.  Jantung mulai berdenyut, sehingga darah dapat bersirkulasi melalui sistem vaskular yang baru terbentuk meskipun struktur jantung belum terbentuk sempurna.
d. Terlihat primordial dari struktur wajah dan ekstremitas.

Tahap Fetus (Fetal Stage)
Dimulai minggu kedelapan sampai lahir. Pada tahap ini diferensiasi seluruh organ telah sempurna, bertambah dalam ukuran, pertumbuhan progresif struktur skeletal dan muskulus.
Seluruh proses perkembangan normal terjadi dengan urutan yang spesifik, khas untuk setiap jaringan atau struktur dan waktunya mungkin sangat singkat. Oleh sebab itu meskipun terjadinya perlambatan proses diferensiasi sangat singkat, dapat menyebabkan pembentukan yang abnormal tidak hanya pada struktur tertentu, tetapi juga pada berbagai jaringan di sekitarnya. Sekali sebuah struktur sudah selesai terbentuk pada titik tertentu, maka proses itu tidak dapat mundur kembali meskipun struktur tersebut dapat saja mengalami penyimpangan, dirusak atau dihancurkan oleh tekanan mekanik atau infeksi.

1. Minggu ke- 8


Mata, telinga, hidung, bibir, dan lidah terpola
Gelombang otak terdeteksi
Ekstremitas dapat dibedakan
Pembuluh dan sel darah terbentuk
Kalsifikasi tulang  dimulai
Memiliki panjang ± 3 cm



2. Minggu ke-12

Wajah dan tangan lebih berkembang
Jenis kelamin dapat dideteksi
Hati memproduksi empedu
Fetus menelan cairan amnion dan memproduksi urin
Kelopak mata masih tertutup
Panjang ± 9 cm



3.  Minggu ke-16

Tumbuh rambut kepala
Bibir mulai terjadi pergerakan menghisap
Denyut jantung dapat didengar menggunaka stethoscope
Ginjal lebih berkembang

4. Minggu ke-20

Terdapat lanugo  yang merupakan rambut penutup tubuh
Vernix caseosa menutupi lanugo dan bekerjasama dalam proteksi kulit fetus dari cairan amnion
Fetus mulai bergerak
Tumbuh kuku pada ujung jari
Panjang ± 20 cm



5. Minggu ke-24

Muncul refleks kaget
Kulit berkerut dan translusen
Berat meningat drastis
Panjang ± 30 cm

6. Minggu ke-28

Mata dapat terbuka dan tertutup
Sistem respirasi dapat melakukan pertukaran gas walaupun immature
Otak berkembang pesat
Panjang ± 37,6 cm

7. Minggu ke-32

Terdapat pergerakan ritmik pernapasan, walaupun paru-paru tergolong immature
Tulang sudah terbentuk walaupun berbentuk lunak
Panjang ± 42 cm

8. Minggu ke-36

Deposit  lemak pada subcutaneus untuk mengisi jaringan kulit keriput
Lanugo sebagian besar sudah hilang
Panjang 47 cm



9. Minggu ke-39

Fetus sudah masuk tahap full term atau memasuki periode kelahiran 9 bulan
Panjang  51 cm
Berat ± 3,4 – 3,4 kg



Source : Sadler, T. W. 2006. Langman's Medical Embryology. Lippincott Williams & Wilkins.

Komentar